Berikut 5 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) memiliki fokus mendorong pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism dibandingkan mengejar angka kunjungan wisatawan di Indonesia. Untuk diketahui, pariwisata berkelanjutan merupakan pengembangan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang, mulai dari dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Dampak tersebut harus dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung, baik untuk masa kini maupun masa depan. Dalam upaya mengembangkan sustainable tourism, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki empat pilar fokus.

Pilar tersebut adalah pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dijaga dan dikembangkan, serta aspek lingkungan (environment sustainability). Berbekal pilar tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf meyakini bahwa tren pariwisata berkelanjutan akan menjadi kegiatan berwisata yang banyak diminati wisatawan. Pasalnya, wisatawan tidak hanya ingin berlibur, tetapi juga memperhatikan protokol berwisata yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam.

Sejatinya, konsep sustainable tourism bukanlah hal baru di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya destinasi wisata berbasis sustainable tourism yang masih terus bertahan hingga sekarang. Berikut lima destinasi wisata berbasis sustainable tourism di Indonesia yang lengkap dengan keindahan alam.

1. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam. Tempat wisata ini berfungsi sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan sekaligus menunjang kesejahteraan masyarakat setempat. Taman nasional yang berada di Situbondo, Jawa Timur, ini juga dikenal sebagai ‘Little Afrika’ di Jawa. Pasalnya, Taman Nasional Baluran memiliki suasana savana yang khas. Menurut jurnal Domestic Case Study yang dikutip dari Katadata, Taman Nasional Baluran memiliki 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 aves, pisces, dan reptil.

Tak hanya Taman Nasional, di Kawasan Baluran juga memiliki berbagai objek wisata menarik lain yang bisa dikunjungi, Sebut saja Pantai Bilik Sijile, Gunung Baluran, serta Savana Bekol.

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon dikenal sebagai salah satu Situs Warisan Dunia dan rumah bagi Badak Jawa. Tak hanya itu, taman nasional ini juga dikenal sebagai destinasi wisata yang mengembangkan sustainable tourism di Indonesia.

Hal tersebut wajar mengingat Taman Nasional Ujung Kulon tidak sekadar melestarikan alam dan Badak Jawa yang kian langka, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Pengunjung bisa menikmati berbagai spot wisata di Taman Nasional Ujung Kulon, mulai dari snorkeling dan diving di Pulau Peucang, menikmati kekayaan alam di Kepulauan Handeuleum, serta bermain kano di Pulau Pamanggangan.

3. Sangeh Monkey Forest

Pulau Bali juga memiliki destinasi wisata berbasis sustainable tourism, yakni Sangeh Monkey Forest. Di kawasan ini, wisatawan bisa dapat melihat langsung habitat alami dari ratusan monyet berekor panjang sekaligus mengenal lingkungan alam yang masuk dalam kawasan hutan lindung Bali. Memiliki luas sekitar 10 hektare dengan udara yang sejuk, Hutan Sangeh memiliki berbagai jenis flora yang cukup langka. Sebut saja, tanaman amplas, pule, pala, buni, serta cempaka kuning.

Selain menjadi “rumah” bagi ratusan monyet berekor panjang, Sangeh Monkey Forest juga menjadi tempat suci bagi masyarakat Hindu di Bali. Terdapat dua pura di tengah hutan yang disakralkan, yaitu Pura Melanting dan Pura Bukit Sari.

4. Punti Kayu Palembang

Punti Kayu merupakan kawasan penyumbang oksigen alami terbesar di Palembang. Tak heran, bila kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata dengan konsep sustainable tourism yang menarik untuk dikunjungi. Punti Kayu memiliki deretan pohon pinus dan berbagai flora, mulai dari mahoni, talog, hingga akasia.

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka di Punti Kayu. Sebut saja, kera ekor panjang, beruk, tupai, biawak, musang, hingga berbagai serangga langka yang belum diberi nama.

Wisatawan juga bisa belajar sambil berwisata karena dapat berinteraksi langsung dengan satwa. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa belajar menanam bibit pohon serta menikmati berbagai permainan yang menarik di Punti Kayu.

5. Umbul Ponggok

Umbul Ponggok menjadi salah satu contoh destinasi sustainable tourism yang cukup unik dan menarik perhatian wisatawan untuk berlibur ke Klaten, Jawa Tengah. Pasalnya, konsep sustainable tourism di Umbul Ponggok adalah pengelolaan berkelanjutan atau bisnis pariwisata. Sejak awal, tempat wisata yang berlokasi di Desa Ponggok ini memiliki potensi sumber air melimpah. Hal tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya air yang biasanya hanya digunakan sebagai irigasi sawah menjadi atraksi wisata. Wisata air tersebut berupa latihan menyelam, berswafoto di dalam air, serta snorkeling. Masyarakat lokal yang terjun langsung mengelola Umbul Ponggok menjadi kunci sukses destinasi wisata tersebut. Dengan dukungan penuh masyarakat yang terlibat dalam memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, Umbul Ponggok menjadikan salah destinasi wisata dengan penghasilan tinggi, yakni mencapai Rp 4 miliar per tahun.

Berikut 5 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia

Sumber: https://www.kompas.com/