Belajar Nilai Positif dari Film Nussa, Film Nussa Banyak Belajar Nilai Positif Film ini memberikan kita banyak sekali pelajaran berharga. Mulai dari persahabatan, makna menjadi seorang juara, dan keluarga.

Sang Produser film Nussa, Angga Dwimas Sasongko, juga mengungkapkan bahwa konflik cerita dalam film mampu menyentuh hati para penontonnya.

Film animasi Nussa yang mengisahkan tentang kehidupan Nussa, Rara, dan teman-temannya. Sebagai film animasi anak, Nussa menghadirkan banyak pesan moral yang dapat memotivasi anak-anak untuk terus berkarya dan berprestasi.

Melalui tokoh Nussa, Rara, dan teman-temannya, film ini mengajarkan anak-anak untuk tidak bersikap sombong dan terus melakukan kebaikan.

Dengan kisah Nussa yang sederhana, film ini juga menunjukkan hal-hal penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Belajar Nilai Positif dari Film Nussa

Nilai Positif Film Nussa tentang Parenting yang Bisa Diteladani diantaranya adalah sebagai berikut:

Mengetahui Apa yang Diinginkan Anak

Setiap anak punya keinginan. Punya cita-cita dan punya kesukaannya masing-masing. Di film Nussa, kita bertemu dengan dua pasang orang tua yang sebetulnya punya kemiripan masalah, yakni tak tahu apa yang diinginkan sang anak.

Jonni dengan keluarga yang berada namun masih tetap murung karena orang tuanya tak pernah ada waktu buat dia. Meski dengan gawai yang mahal, Jonni tetap ingin punya waktu bermain.

Sedangkan, Nussa dalam adegan kekecewaan, dia marah karena Umma menolak keinginannya yang ingin beli spare part baru untuk roketnya. Walaupun maksud Umma baik, namun dia tak berhasil untuk tahu jika sebenarnya yang diinginkan Nussa bukan sekadar spare part, tapi keberhasilannya di lomba untuk mengalahkan Jonni.

Meluangkan Waktu Khusus untuk bermain dengan Anak

Karakter Jonni yang pintar dan berwawasan luas. Lemarinya sudah penuh dengan piala. Namun, semua itu tak terlalu berarti bagi Jonni, karena orang tuanya sibuk dan tak pernah bermain atau bahkan bicara dengannya.

Baca Juga :  Nilai Minimal Masuk Kuliah di PKN STAN 2024 Wajib Ikut UTBK

Jonni yang murung hanya menghabiskan waktunya dengan main game. Atau sesekali mengasah kemampuan science-nya. Saat Jonni berhasil juara satu, tidak ada apresiasi berarti yang diberikan oleh orang tuanya.

Yang dilakukan oleh orang tua Jonni tentu tak patut untuk ditiru. Seberapa pun sibuk orang tua, bicara dan menghabiskan waktu bersama anak adalah hal yang penting bagi tumbuh kembangnya.

Selalu mengajarkan Anak Nilai-Nilai Kebaikan

Yang membuat Nussa dan Rarra memiliki sikap yang begitu baik dalam kesehariannya adalah karena orang tuanya selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Kedua orang tua Nussa yang religius kerap mengajarkan nilai yang positif.Salah satunya adalah ketika Nussa dengan kerendahan hati meminjamkan dinamo miliknya untuk Jonni, dan melepas satu mur dari kaki palsunya untuk menguatkan posisi dinamo tersebut. Apa yang dilakukan Nussa selaras dengan apa yang orang tuanya ajarkan di awal film, ketika Abba bilang, “Enggak apa-apa sesekali juara 2.”

Menemami Anak untuk Belajar Bersama

Ketika Nussa kalah dari Jonni, Kedua orang tuanya berhasil menghiburnya sekaligus menyisipkan nilai-nilai kebaikan supaya Nussa tidak patah semangat. Abba bahkan memberikan nasihat untuk pantang menyerah dan memberikan contoh seorang ilmuwan muslim bernama Abbas bin Firnas.

Abba juga mengenang saat dirinya dan Nussa kerap menghabiskan waktu untuk belajar bersama. Momen menemani anak untuk belajar bersama itu penting. Beberapa literatur tentang parenting menyebut, bahwa menemani anak saat belajar mampu membuatnya jadi lebih fokus dan tidak terganggu hal-hal lain.

Baca Juga :  Syarat Beasiswa KIP 2024 serta Manfaat Prioritas Penerima PIP

Mengajarkan Anak Bicara yang Baik

Kata-kata yang sering dilontarkan oleh Nussa dan Rarra memang begitu islami, orang tua diajarkan untuk selalu mengajarkan perkataan yang baik bagi anak yang memang peniru paling andal.

Dalam film ini, orang tua Nussa dan Rara yang religius mengajarkan anak-anaknya untuk bicara hal-hal positif dari segi agama. Hal tersebut akan terekam dan menjadi kebiasaan bagi Nussa dan Rarra untuk bicara hal-hal yang baik. Apa pun latar belakang kepercayaan, jadi , sepatutnya bagi orang tua untuk ajarkan anak bicara yang santun dan baik.

Belajar kreatif dengan peralatan seadanya

Roket milik Nussa dibuat dari bahan-bahan seadanya. Seperti botol bekas, sendok-garpu plastik, dan beberapa potongan kardus. Dari sini, Nussa kasih kita contoh walau bukan barang baru, ia tetap

bisa menghasilkan karya kreatif yang bisa ditunjukkan ke banyak orang. Apalagi Umma sering berpesan ke Nussa untuk memikirkan apakah kita benar-benar membutuhkan barang itu atau tidak

sebelum membeli sesuatu biar tidak mubazir.

Belajar untuk tidak serakah

Nussa ingin sekali menang kompetisi dan jadi juara biar bisa, membanggakan orangtua. Tapi, Nussa Tidak mau serakah. Nussa justru memberikan solusi untuk saat Jonni mengalami masalah. Begitu juga saat Jonni berhasil jadi juara kompetisi, dia tidak mau merayakan sendiri. Jonni mengajak Nussa untuk merayakan kemenangan Bersama karena Jonni sadar keberhasilannya juga karena dukungan orang lain.

Belajar memahami arti kata ‘tidak’

Saat ada harapan yang gak terkabul, kita pasti merasa kecewa. Begitu juga yang dirasakan Nussa di filmnya. Alih-alih memarahi atau menekan, Umma justru memberikan pengertian hingga Nussa memahami kenapa itu bisa terjadi. Karena pasti ada alasan di balik kata ‘tidak’ yang diucapkan oleh orangtua.

Baca Juga :  Cek Jurusan Favorit Universitas Negeri Medan (Unimed) di Jalur SNBP 2024

Belajar untuk bersaing secara sportif

Dalam kompetisi, kita boleh berlomba dengan orang yang menjadi lawan kita. Tapi, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa saling mendukung dengan saingan kita. Interaksi antara Nussa dan Jonni menggambarkan itu semua.

Pada awalnya, Nussa merasa tersaingi dengan kehadiran Jonni. Tapi, Nussa tetap berusaha dengan cara yang benar untuk memenangkan kompetisi. Abba dan Umma juga terus mendukung Nussa untuk gigih dan pantang menyerah .

Belajar untuk selalu bersyukur

Baik Nussa ataupun Jonni, keduanya punya cerita tentang kelebihan dan kekurangan di hidupnya masing-masing. Terkadang,  kita hanya melihat kesenangan orang lain tanpa tahu kesedihan yang orang lain rasakan. Oleh karena itu, penting untuk belajar bersyukur dengan kehidupan yang kita miliki saat ini.

Film Nussa melibatkan artis Indonesia ternama sebagai pengisi suara para karakternya. Muzzaki Ramadhan dan Aysha Ocean Fajar kembali menjadi pengisi suara karakter kakak-beradik, Nussa dan Rara.

Dalam film ini, Maudy Koesnaedi mengisi suara karakter Mama Jonni dan Imam Darto menjadi pengisi suara karakter Papa Jonni. Sementara itu, Dewi Sandra mengisi suara Tante Dewi, Asri Welas mengisi suara tokoh Bibi Mur, dan Opie Kumis menjadi pengisi suara Babe Jaelani.

Itulah tadi informasi tentang Nilai Positif DarI Film Nussa, semoga bermanfaat.

Referensi: kompas.com,kincir.com