Apakah Anak Yang Sering Makanan Manis Berisiko Kena Diabetes?, hampir tak ada anak-anak yang tak suka makanan manis, seperti permen, es krim, roti,kue, donat, dan cokelat.

Namun, memberikan makanan manis pada anak tak selalu membawa dampak yang baik. Pemberian makanan manis berlebihan pada anak bisa mengundang bahaya untuk kesehatannya

Apakah Anak Yang Sering Makanan Manis Berisiko Kena Diabetes?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia, meningkat hingga lebih dari 1000 kasus dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Dikutip dari klikdokter.com, Menurut American Heart Association (AHA), anak berusia di bawah dua tahun tak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis.

Pada anak berusia 2-18 tahun dapat mengonsumsi gula maksimal 25 gram (setara dengan enam sendok teh) dalam sehari. Jumlah tersebut sudah termasuk gula yang terkandung pada makanan, susu, atau jenis minuman lainnya.

American Heart Association (AHA) juga memperingatkan bahwa anak yang memiliki kebiasaan mengonsumsi gula di atas batas yang dianjurkan tersebut memiliki risiko untuk mengalami obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.

Pada dasarnya anak bisa saja mengalami penyakit diabetes. Ada dua jenis diabetes mellitus yang bisa terjadi pada anak, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Baca Juga :  Viral, Apa Benar Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista? Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Diabetes mellitus tipe 1 paling sering terjadi di masa kanak-kanak. Jenis diabetes ini terjadi karena pankreas, organ di rongga perut yang bertugas memproduksi hormon insulin, mengalami kerusakan karena penyakit autoimun.

Jadi sebenarnya, ngemil makanan manis tak ada hubungannya dengan jenis diabetes ini. Kebiasaan makanan manis tak mencetuskan risiko diabetes tipe 1. Namun, beda halnya dengan diabetes mellitus tipe 2.

Jenis diabetes ini biasanya muncul pada saat dewasa. Diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh membutuhkan lebih banyak insulin dibandingkan sebelumnya, sementara organ pankreas kelelahan untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak.

Terjadinya jenis diabetes ini sering dipicu oleh kebiasaan makan makanan manis, obesitas, dan malas berolahraga. Termasuk jika kebiasaan mengonsumsi makanan manis dilakukan pada masa kanak-kanak, si Kecil menjadi lebih rentan mengalami diabetes mellitus tipe 2 saat dewasa.

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memengaruhi perilaku anak

Dilansir dari Cleveland Clinic Health Essentials, ketika anak-anak mengonsumsi makanan seperti permen yang mengandung gula dalam jumlah tinggi, itu menyebabkan gula darahnya melonjak besar.

Ketika ini terjadi seiring waktu, suasana hati, aktivitas, dan tingkat hiperaktifnya terpengaruh. Anak yang mengonsumsi gula secara konsisten ini, tidak memiliki cara untuk menaikkan kadar gula darahnya, dan sebaliknya memiliki tingkat yang menyerupai roller coaster atau naik dan turun sepanjang hari.

Baca Juga :  Download Aplikasi Fitness Erakulis Bikinan Pesepakbola Cristiano Ronaldo Terdapat Fitur Kesehatan Mental

Seorang anak yang kecanduan gula akan mengalami perubahan suasana hati, seperti jadi mudah marah, tubuh gemetar, dan perubahan tingkat aktivitas, misalnya jadi lebih lesu atau banyak diam jika ia tidak mendapatkan asupan gula atau makanan manis yang sesuai dengan “kebutuhan” hariannya. Padahal, mungkin sebenarnya hari itu ia sudah mengonsumsi lebih dari 25 gram gula.

Agar anak-anak tidak mengalami perubahan perilaku yang ekstrem ini, makanan dengan sedikit gula perlu menjadi bagian terbesar dari diet.

Selain memiliki suasana hati yang lebih konsisten, menjaga kalori dan jumlah lemak yang dikonsumsi membantu anak mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua seiring bertambahnya usia.

Selain kecanduan gula, makanan manis bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, seperti:

  • Obesitas
    Gula rendah nutrisi tapi tinggi kalori. Bila Si Kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, kalori-kalori yang berasal dari gula tersebut menumpuk di tubuh.
  • Penyakit kronis
    Mengonsumsi makanan ataupun minuman manis yang mengandung banyak gula juga bisa meningkatkan risiko Si Kecil mengalami penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan hipertensi, bahkan sejak usia dini.
  • Kerusakan gigi
    Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga bisa menyebabkan anak mengalami kerusakan gigi. Sisa gula yang menumpuk di celah-celah gigi Si Kecil ketika masuk ke dalam mulut akan bercampur dengan bakteri mulut.
  • Menurunkan kecerdasan anak
    Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang banyak mengonsumsi minuman tinggi gula cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak banyak mengonsumsi gula.
  • Memengaruhi perilaku
    Bahaya makanan manis juga dapat berdampak pada perilaku anak. Asupan gula ini mampu memicu kenaikan gula darah secara drastis dan mengakibatkan buah hati Bunda menjadi hiperaktif. Hiperaktif adalah kondisi ketika anak mengalami peningkatan gerakan, tindakan impulsif, serta mudah teralihkan atau terdisktraksi.
Baca Juga :  Efek Ginjal Ketika Kita Berpuasa 13 Jam Sehari

Cegah anak terkena diabetesdan penyakit lainnya  dengan mulai rutin mengonsumsi makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran yang sehat, serta meningkatkan aktivitas fisik secara rutin.

Sera disarankan untuk membuat camilan manis yang lebih sehat sendiri di rumah. Sehingga dapat mengontrol seberapa banyak gula yang ada di dalam makanan tersebut serta menambahkan kandungan nutrisi bermanfaat ke dalamnya.

Referensi:

  • https://www.alodokter.com
  • https://hellosehat.com
  • https://www.klikdokter.com
  • https://www.popmama.com