Apa yang harus dilakukan jika Anak sering Diejek oleh Temannya, jika anak  baru saja masuk prasekolah dan memiliki banyak teman. Namun satu di antara teman-temannya suka mengejek hingga ia menangis dan bahkan enggan pergi ke sekolah.

“Dasar kamu Bodoh”, “tidak biasa apa-apa”, ” dasar lembek”,” baperan banget sih lo “,”masa begitu aja ga bisa”, “dasar gendut”, “kamu jelek”, “anak mami” dll, mungkin ejekan yang sering dilontarkan oleh anak usil terhadap anak yang memiliki kekurangan, dan itu bisa saja terjadi pada siapa saja, termasuk anak kita.

Apa yang harus dilakukan jika Anak sering Diejek oleh Temannya

Ejekan memang kadang menyakitkan. Itu pula yang terjadi saat anak diejek temannya. Bagaimana Anda membantu anak kuat dan tahan menghadapi ejekan.

Dikatakan ahli kejiwaan dari Rumah Sakit Internasional Omni Alam Sutera Tangerang, dr Kresno Mulyadi SpKJ, anak yang suka diejek akan memberikan dampak yang negatif terhadap dirinya. ”Ejekan berkaitan dengan harga diri atau kiprah diri anak,” tandas psikiater lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga ini.

Anak yang sering diejek akan mengalami tekanan yang berdampak pada kesehatan kejiwaannya. Salah satu dampaknya adalah pembangunan identitas yang menjadi tidak optimal. Selain itu, ejekan yang berulang-ulang akan membuat anak mendapatkan sugesti dan berpikir bahwa ejekan tersebut benar adanya.

Ejekan negatif bisa membuat anak merasa semakin berbeda dan terasingkan. Bahkan, bagi anak yang sensitif terhadap perkataan orang lain bisa menyebabkan anak minder. Anak juga akan sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sebaliknya, anak akan menjadi sosok yang murung, sedih, atau lebih senang menyendiri karena ejekan yang ia terima.

Yang penting dilakukan orang tua adalah mengembangkan pola positive thinking dan positive feeling, pada anak. Misalnya dengan menjelaskan bahwa anak yang mengejek, kata-katanya hanyalah candaan.

Sedangkan untuk orang tua yang mempunyai anak dengan tipe suka mengejek, maka orang tua bisa menjelaskan dengan bahasa yang positif dengan anak. Setiap ejekan yang dilontarkan pada anak pasti ada sebabnya.

Fimelahood Mindful Parenting mengajak orangtua menjadi pribadi pengertian dan memahami posisi anak, apa pun keadaannya. Berikut ini adalah cara Ketika anak sering diejek temannya.

  • Dengarkan anak Anda
    Bicaralah dengan anak Anda tentang apa yang terjadi di sekolah, dan buat mereka merasa didengar dan dipahami. Mengetahui bahwa Anda ada di sana untuk membantu dan mendukung bisa sangat melegakan bagi mereka. Cobalah untuk tidak bereaksi dengan emosi yang kuat karena anak Anda mungkin berhenti berbicara dengan Anda karena takut Anda akan marah di masa depan. Jangan mencoba mencari alasan dalam perilaku anak Anda untuk menjelaskan mengapa mereka diejek. Itu bukan salah mereka, dan jika Anda menyalahkan mereka, itu hanya akan membuat mereka lebih cemas.
  • Temukan sesuatu yang sangat disukai anak Anda
    Anda dapat mendorong anak untuk melakukan lebih banyak kegiatan yang disukai mereka. Hal itu secara tidak langsung akan membuat mereka merasa lebih percaya diri. Bicaralah tentang pencapaian mereka dan beri tahu seberapa bagus pekerjaan yang mereka lakukan. Ini juga akan membantu membangun rasa percaya diri mereka.
  • Beri tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan
    Sebagai anak kecil, mungkin sulit untuk membela diri sendiri. Beberapa anak dapat melakukannya, tetapi beberapa lebih malu dan ragu-ragu. Jadi, Anda harus mengajarkan mereka bahwa tidak ada rasa malu dalam meminta orang dewasa untuk bantuan, seperti guru sekolah mereka.
  • Beritahu mereka untuk tidak bereaksi terhadap ejekan
    Penindas biasanya ingin mendapatkan reaksi emosional dari anak Anda, jadi marah atau menangis hanya akan menyebabkan lebih banyak ejekan. Ajari anak Anda untuk mencoba mengabaikan ejekkan, seolah-olah itu tidak terlihat. Jika memungkinkan, mereka juga harus pergi. Anda bahkan dapat bermain peran dengan anak Anda, dan memuji mereka jika mereka bereaksi seperti yang Anda ajarkan. Visualisasi bisa menjadi teknik yang efektif dalam membantu anak Anda mengatasi ejekan. Ini dapat membantu mereka memahami bahwa apa yang orang lain katakan tidak harus memengaruhi atau menyakiti mereka.
  • Ajari mereka bagaimana mengubah ejekan menjadi pujian
    anak yang suka mengejek ingin membuat anak lain merasa terluka, tetapi mereka tidak bisa melakukannya jika Anda mengajari anak Anda untuk mengubah sesuatu yang negatif menjadi sesuatu yang positif. Ini pasti akan membingungkan penggoda, dan mereka mungkin tidak ingin melakukannya lagi, mengetahui bahwa mereka tidak akan mendapatkan reaksi yang mereka inginkan.
  • Beritahu mereka untuk setuju dengan fakta
    Jika ejekan didasarkan pada sesuatu yang benar, seperti bahwa anak Anda memiliki banyak freckles, Anda dapat mengajari mereka untuk setuju saja dengan penggoda itu. Ini tidak berarti anak Anda harus merasa buruk tentang diri mereka sendiri dan membiarkan si penindas menang. Tidak ada yang salah dengan memiliki freckles atau memakai kacamata, dan Anda harus memastikan mereka memahaminya dan tidak malu karenanya. Ini mungkin sesuatu yang membuat mereka merasa tidak aman tentang diri mereka sendiri, dan tugas Anda adalah meyakinkan mereka sebaliknya. Jadi, jika penindas memutuskan untuk menyerang fitur tertentu, anak Anda akan tahu bahwa tidak ada yang salah dengan penampilan atau perilakunya. Dan menyetujui fakta akan menunjukkan penindas bahwa anak Anda cukup percaya diri dan tidak takut pada mereka.

Biasanya  ledekan yang menyakitkan ini dapat membuat si prasekolah menangis atau membuatnya diam menahan amarah. Bila ini terjadi, mintalah pertolongan orang dewasa atau orangtua. Caranya, tentu tidak langsung pada saat kejadian. Ketika diledek, sebaiknya anak segera menghindar dari teman atau kelompok yang meledek.

kemudian minta anak menceritakan peristiwa yang tidak mengenakkan itu kepada orang dewasa. lalu, orangtua hendaknya memberitahukan atau menegur teman-teman atau kelompok yang telah mengejek.

Pembentukan pola negatif diri baik dari diri sendiri maupun dari orang lain atau yang biasa disebut body shaming ini punya dampak yang luar biasa, bahkan bisa berdampak hingga si anak dewasa,  tanpa disadari hal semacam ini bisa merujuk pada bullying. Oleh karena itu sebaiknya hindari sejak dini.

Apa yang harus dilakukan jika Anak sering Diejek oleh Temannya

Referensi:

  • https://lifestyle.okezone.com
  • https://www.guesehat.com
  • https://www.understood.org