Apa Itu Kejang Parsial Pada Bayi?, Salah satu gangguan kesehatan yang sering terjadi pada anak adalah kejang. Kejang parsial kompleks dikenal juga sebagai kejang gangguan kesadaran fokal atau kejang gangguan kesadaran onset fokal.

Jenis kejang parsial kompleks ini sering dialami anak yang menderita epilepsi. Tetapi tak sedikit pun anak dengan cerebral palsy yang mengalaminya.

Apa Itu Kejang Parsial Pada Bayi?

Kejang timbul akibat aktivitas listrik otak yang tidak normal. Kejang parsial adalah kejang yang berdampak hanya pada satu area otak.

Kejang yang disebut juga sebagai kejang fokal ini sering terjadi pada orang dewasa dengan epilepsi. Bentuk kejang yang muncul bergantung pada bagian otak yang terkena.

Gejala bisa berupa gerakan motorik atau terasa sebagai sensasi pada panca indra.Kejang parsial biasanya berdampak pada bagian tubuh tertentu atau satu sisi tubuh saja. Tetapi kejang ini terkadang dapat berubah menjadi kejang yang menyeluruh.

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?

Tanda-tanda dan gejala kejang parsial

Orang yang mengalami kejang parsial biasanya tidak bisa mengingat gejala apa saja yang muncul saat sedang kejang. Namun, berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin terjadi:

  • Kontraksi otot yang terjadi secara abnormal, misalnya pergerakan kepala atau kaki yang abnormal.
  • Melakukan gerakan yang sama berulang kali, seperti menggerakkan bibir atau mengambil-ambil pakaian.
  • Mata bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya.
  • Sensasi yang tidak biasa, seperti mati rasa, atau kesemutan.
  • Halusinasi, melihat, mencium, atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tak ada.
  • Rasa sakit atau tak nyaman pada area perut.
  • Wajah memerah.
  • Pupil mengecil.
  • Jantung berdetak cepat
  • Mata bergerak ke satu sisi secara berulang-ulang, atau terus menatap ke satu arah.
  • Penglihatan mata berkurang sebelah.
  • Kesulitan berbicara.
  • Mulut berkedut.
  • Merasa ada sesuatu yang merayap di kulit.
  • Berkeringat dan merasa gelisah atau panik.
  • Penurunan atensi. Satu sisi tubuh sulit digerakkan.
Baca Juga :  Arti Bayi Tabung dan Pentingnya Pendampingan Psikologis

Terdapat dua tipe kejang parsial, yaitu :

  1. Kejang parsial sederhana
    Pada kejang parsial sederhana, tidak terjadi kehilangan kesadaran
  2. Kejang parsial kompleks
    Sedangkan pada kejang parsial kompleks, kejang disertai dengan hilangnya kesadaran. Pasalnya, aktivitas listrik yang tidak normal mengenai kedua sisi otak.

Penyebab Kejang

Kejang karena adanya pemicu, terjadi karena kondisi alami dalam tubuh, seperti:

  • Kurangnya-GLUT 1.
  • Keturunan
  • Penyakit bawaan.
  • Ketidakseimbangan kimiawi atau metabolisme dalam tubuh.
  • Demam atau infeksi.
  • Masalah mental.
  • Alzheimer

Semua usia dapat mengalami kejang ini. Namun, kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia lebih dari satu tahun, atau orang-orang yang berusia lebih dari 65 tahun.

Untuk melakukan pencegahan, Anda bisa mengurangi faktor risiko yang ada, berdiskusi dengan dokter agar bisa mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca Juga :  Viral, Apa Benar Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista? Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Referensi:

  • https://www.sehatq.com
  • https://www.popmama.com
  • https://www.mooimom.id