Aeshnina Azzahra Aqilani, Pelajar SMP, Pidato di Belanda Pada acara Plastic Health Summit 2021, Seorang pelajar di SMPN 2 Gresik, Aeshnina Azzahra Aqilani menjadi salah satu pembicara dalam acara Plastic Health Summit 2021 beberapa waktu lalu. Pidatonya di Amsterdam tersebut telah memukau para peserta.

Pelajar yang biasa dipanggil Nina ini mewakili ECOTON, sebuah organisasi konservasi lingkungan yang didirikan oleh ayahnya sebagai usaha memulihkan lingkungan sungai yang tercemar di wilayah Gresik dan Surabaya, Jawa Timur.

Nina pernah dijuluki sebagai Greta Thornburg versi Indonesia atas segala upayanya untuk memulihkan lingkungan.

Pada awal tahun 2020, Nina menulis surat dan mengumpulkan tanda tangan untuk sebuah petisi agar negara-negara maju tidak mengirim sampah-sampah mereka ke Indonesia. Sebuah desa yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Gresik menjadi salah satu wilayah yang menerima kiriman sampah dari luar negeri.

Baca Juga :  Link Download Angkot d Game Mod Apk V2.16 dan Link Unduh Game Serupa Ojol The Game Asli dari CodeXplore

Hal tersebut mengakibatkan tercemarnya sungai-sungai dan lingkungan tempat dia tinggal. Surat tersebut kemudian menjadi bentuk protesnya atas kiriman sampah yang terus mencemari lingkungan. Beberapa dubes seperti Jerman dan Australia menanggapi surat itu dengan baik. Dubes Jerman mengundang Nina untuk membahas persoalan tersebut dan berjanji untuk memperketat regulasi impor sampah mereka.

Plastic Health Summit merupakan acara yang menghadirkan para ilmuan, tokoh, organisasi, dan berbagai pemangku kepentingan untuk turut bergabung dalam mengatasi bahaya plastik yang merusak lingkungan dan kesehatan.

Hal ini menjadi agenda khusus untuk mengatasi kehadiran mikroplastik dan bahan kimia lain di lingkungan karena memengaruhi kesehatan manusia.

Nina berbicara dalam sesi Next Generation yang menampilkan kisah-kisah anak muda yang menciptakan harapan dan mengejar perubahan yang nyata meskipun besarnya masalah. Dalam pidatonya, dia menceritakan pengalamannya ketika melihat realita tentang sampah plastik yang terus menerus mencemari sungai di desanya.

Baca Juga :  Info Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2024 di 38 Provinsi

Hingga kandungan air di sungai juga telah terkontaminasi mikroplastik. Selain itu, Nina juga menuntut hak anak atas lingkungan yang sehat dan bersih untuk masa depan mereka.

Setelah pidatonya yang menarik perhatian di Plastic Health Summit, Amsterdam, Nina juga akan diundang sebagai pembicara di konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada November mendatang di Glasgow, Inggris.

Konferensi perubahan iklim PBB atau yang biasa disebut COP26 ini merupakan pertemuan perwakilan antar negara untuk mengembangkan langkah-langkah dan kebijakan perlindungan iklim internasional. COP26 menjadi agenda penting dalam mengatasi bahaya perubahan iklim yang semakin masif.

Meskipun Nina disibukkan dengan sederet aktifitas lingkungan, ia tak ubahnya seperti anak-anak seusianya. Nina mengaku saat ini masih sempat bermain dengan teman-temanya dan akhirnya kawan Nina itu juga berkecimpung di kecintaan lingkungan.

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?

Referensi : cnnindonesia.com, Kompas.com