Tanda Inner Child yang Sering Terabaikan, inner child yaitu bagian dari diri manusia yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi sisi anak-anak walaupun usianya bertambah.
Sebagian besar orang bisa saja menyimpan luka masa kecil yang terbawa hingga usia dewasa, pada kondisi tersebut bisa saja terjadi karena inner child dalam diri kita.
Tanda Inner Child yang Sering Terabaikan
Setiap Orang terus bertumbuh, namun banyak orang tanpa sadar ada luka batin yang dirasakan oleh “anak kecil” (inner child) dalam diri mereka semasa dalam pola asuh orang tua atau pengasuhnya sejak kecil.
Hal inilah yang menyebabkan seseorang semakin mudah terbawa emosi. Namun sayangnya, tidak semua orang tahu dan sadar bahwa “anak kecil” dalam diri mereka sedang terluka.
Pengertian Inner child adalah sisi kepribadian seseorang yang masih bereaksi dan terasa seperti anak kecil atau sisi kekanak-kanakan dalam diri seseorang.
Inner child berpengaruh terhadap kepribadian, dan cara bersikap seseorang ketika dewasa, karena pengalaman masa kecil seseorang di masa lalu bisa memiliki efek destruktif pada masa kini.
Inner child pada setiap orang adalah inti dari kepribadian yang terbentuk dari pengalaman-pengalamannya tentang bagaimana cara bertindak untuk dicintai yang didapatkan selama masa kanak-kanak.
Tanda Inner Child
Adapun tanda-tanda inner child terluka lainnya adalah:
- Mudah Merasa Takut
Tidak ada orang yang tidak memiliki ketakutan sehingga anda menjadi seseorang yang ketakutan berlebih dan beranggapan jika orang di sekitar akan meninggalkan. Selain itu juga sering merasa tidak layak untuk dicintai, cemas bahkan hingga mudah depresi. Ketakutan berlebih ini dapat menjadi dampak yang sangat negatif dan berbahaya jika tidak segera diatasi. - Tidak Percaya Pada Diri Sendiri
biasanya tanda dari inner child adalah selalu meragukan potensi diri dan selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain. Hal ini akan menyebabkan mereka selalu mengkritisi diri sendiri tanpa henti. - Sering Merasa Bersalah
Rasa bersalah merupakan perasaan menyesal yang biasanya banyak dijumpai setelah melakukan kesalahan kepada orang lain. Sering merasa bersalah padahal sesungguhnya tidak salah, Ini bisa jadi pertanda ada masalah serius dengan inner child. - Memiliki Emosi yang Tidak Stabil
Tanda berikutnya adalah Moms memiliki emosi yang cenderung tidak stabil. Bisa saja sedang dalam keadaan senang lalu tiba-tiba menjadi sangat marah tanpa terkendali. Pengalaman menyakitkan seperti mendapatkan kekerasan selama masa kanak-kanak atau kurangnya kasih sayang merupakan beberapa faktor yang kini membuat Moms memiliki emosi yang kerap berubah-ubah. - Terlalu Kompetitif
Bagi orang yang mempunyai inner child yang terluka, kegagalan ialah musuh terbesar mereka. Adalah hal yang salah bila mereka mengalami kegagalan. Ini karena bagi mereka selalu menjadi yang terbaik dan terdepan ialah misi hidup yang harus tercapai.
Menurut praktisi neuroparenting skill dr Aisah Dahlan, CHt, CM.NNLP., inner child ini bisa diartikan sebagai sesuatu atau sisi kepribadian seseorang yang terbentuk dari pengalaman masa kecil. Atau sosok anak kecil yang melekat dalam diri orang dewasa.
Sayangnya, orang tua Bunda mungkin masuk dalam generasi tradisional yang belum banyak belajar ilmu parenting. Dan cara mengasuhnya masih pola pengasuhan pascakolonial. Akhirnya banyak luka pengasuhan di masa lalu. Ujar Penasihat Unit Narkoba RS Bhayangkara Lemdikpol ini.
Aisah berharap orang tua di era milenial sudah banyak yang belajar, sehingga luka pengasuhan diharapkan lebih sedikit.
Aisah menjelaskan, di otak manusia itu ada pikiran (jiwa) sadar atau conscious mind dan pikiran (jiwa) bawah radar atau subconscious mind. Nah, power conscious mind ini hanya 10 persen membentuk perilaku.
Sangat berbeda dengan subconscious yang kekuatannya 88-90 persen, salah satunya dari memori. “Karena 90 persen kekuatannya.
kalau orang tua zaman dahulu suka memberikan self image dengan awalan pe-, seperti pembohong, penakut, pemalas. Hal itu ternyata sangat menyinggung anak.
Dilansir dari Psychology Today, inner child adalah sekumpulan peristiwa masa kecil, yang baik atau buruk, dan membentuk kepribadian seseorang seperti sekarang ini.
Orang dewasa bisa memiliki berbagai macam kondisi yang dihasilkan oleh pengalaman positif dan negatif yang dialami masa lalu.
Seperti motivasi alam bawah sadar lainnya, inner child juga muncul pada orang dewasa dalam bentuk perilaku atau keadaan emosi yang tidak disadari.
Referensi: haibunda.com, orami.co.id