Resep Puree Salmon dan Oat, MPASI Bayi 6 Bulan Yang Baik Untuk Otak, bayi 6 bulan umumnya sudah menunjukkan tanda siap MPASI.

Untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, puree salmon dan oat bisa jadi pilihan untuk bayi usia 6 bulan.

Resep Puree Salmon dan Oat, MPASI Bayi 6 Bulan Yang Baik Untuk Otak

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan bahwa makanan pendamping ASI atau MPASI untuk bayi boleh diperkenalkan saat bayi berusia 6 bulan.

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang baru pertama kali belajar makan  atau usia bayi 6 bulan, sebaiknya diberikan tekstur makanan saring (puree) kemudian  meningkat menjadi lumat (mashed).

MPASI Bayi 6 Bulan Yang Baik Untuk Otak

Salmon terkenal dengan gizinya yang kaya akan kalsium dan fosfor. Kedua kandungan tersebut sangat berguna bagi kesehatan tulang, Ikan salmon adalah salah satu makanan yang tinggi akan protein dan omega-3 yang baik untuk pertumbuhan anak-anak. Terutama untuk perkembangan otak.

Baca Juga :  Minuman Dehidrasi yang Harus Dihindari Selama Puasa

Resep Puree Salmon dan Oat

Bahan :

  • 15 gr Kabocha
  • 2 sdm oat
  • 2 potong daging ikan salmon
  • 1 siung bawang putih
  • seledri secukupnya
  • Air matang secukupnya

Cara Membuat :

  • Cincang daging ikan salmon.
  • Kukus salmon bersama dengan bawang putih geprek dan seledri hingga berubah warna.
  • Kukus kabocha hingga empuk.
  • Masak oat dengan sedikit air hingga matang.
  • Blender salmon, oat dan kabocha hingga lunak dan saring.

Bayi yang mengonsumsi salmon dari MPASI akan mendapatkan banyak manfaat untuk Kesehatan, baik untuk kesehatan mata serta kulit.

Manfaat Oat untuk bayi terutama mereka yang mengalami konstipasi atau sembelit. Menjaga sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengurangi peradangan.

Cara terbaik memberikan oat untuk bayi adalah sebelum menyusu. Jika Anda mencampurkan oat dan ASI terlalu dini, maka enzim ASI akan menghancurkan oatmeal dan membuat nutrisinya tidak terserap dengan efektif.

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?

Referensi: hellosehat.com, detik.com