Menteri PPPA, Pendidikan Asrama Berbasis Agama Jauhkan dari Praktik Kekerasan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati meminta pendidikan asrama berbasis agama untuk menjauhi praktik kekerasan.

Menteri PPPA, Pendidikan Asrama Berbasis Agama Jauhkan dari Praktik Kekerasan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati meminta pendidikan asrama berbasis agama untuk menjauhi praktik kekerasan.

Menurut Bintang, pendidikan berbasis agama harus berlandaskan pola pengasuhan positif kepada peserta didik.

“Pendidikan berasrama berbasis agama dengan penerapan pengasuhan positif berbasis hak anak yang lebih menekankan pada komunikasi efektif dengan siswa, dan tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam mendisiplinkan anak-anak,” ujar Bintang dalam webinar Pengasuhan Ramah Anak di Lembaga Pendidikan Berasrama, Senin (13/12/2021).

Ajaran agama, kata Bintang, mengajarkan penghapusan kekerasan dan cinta kasih. Sehingga pendidikan keagamaan yang berbasis asrama harus jauh dari nilai-nilai kekerasan.

Baca Juga :  Hukum Sholat Tahajud Usai Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan 2024, Menurut Ustadz Khalid Basalamah

“Penghapusan kekerasan kami yakini berjalan beriringan dengan misi agama, yang menghadirkan cinta dan kasih sayang, dan membebaskan manusia dari berbagai bentuk ketidakadilan kekerasan dalam bentuk apapun,” tutur Bintang.

Bintang mengatakan selama ini pendidikan keagamaan menjadi alternatif pendidikan yang banyak diminati masyarakat. Antusiasme masyarakat yang tinggi, menurut Bintang, harus diikuti dengan pengasuhan yang positif. “Animo masyarakat yang tinggi maka harus diimbangi dengan perubahan paradigma pengasuhan yang positif,” tutur Bintang.

Para guru dan orang tua juga, menurut Bintang, harus bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan. Dirinya meminta peran aktif semua pihak untuk mencegah kekerasan di semua lembaga pendidikan.

“Tentunya kita berharap melalui pengasuhan positif berbasis hak anak diharapkan orang tua sebagai gatekeeper. Baik orang tua, atau wali guru atau pendidik lembaga otoritas agama. Bahkan pejabat pemerintah harus memiliki komitmen untuk melindungi anak-anak kita, karena semua anak adalah anak kita,” pungkas Bintang.

Baca Juga :  KODE REDEEM PUBG 25 Maret 2024 Terbaru

Bintang melanjutkan, pada periode 2020-2024 Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada Kementerian PPPA terkait lima isu prioritas. Salah satu dari isu tersebut ialah penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Dalam menjalankan ini sejumlah upaya telah kami lakukan di Kementerian PPPA melalui penguatan koordinasi, sinergi dan jejaring dalam pencegahan hingga kasus kekerasan dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk Kementerian Agama,” ucapnya

Disampaikan pula oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Moh. Isom Yusqi mengatakan saat ini banyak pemberitaan mengenai kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan yang terintegrasi dengan asrama, khususnya di pesantren.

Sejumlah kasus kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual dinilai sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga :  Info Bansos 2024 Dipastikan Cair Selama Bulan Ramadhan 2024, Alhamdulillah KPM Makin Dapat Berkah

“Padahal semua satuan pendidikan, termasuk yang model berasrama harus menjadi tempat yang ramah dan aman bagi siswa siswinya untuk menimba ilmu,” ujar Prof Isom.

Prof Isom menuturkan semua anak ingin meraih pendidikan terbaik sehingga harus didukung dan diwujudkan bersama melalui implementasi sistem perlindungan anak yang terpadu di satuan pendidikan berasrama, termasuk di pondok pesantren, madrasah, sekolah katolik, sekolah kristen dan sekolah dari agama lainnya.

Referensi: antaranews.com, merdeka.com