Siswa Berprestasi, Ubah Ampas tebu Jadi Peredam, Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas Internasional, Tim riset MTsN 1 Pati meraih medali emas kategori Environment dalam ajang Innovation and Invention Competition (I3C).  

Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas Internasional

Dilansir dari kemenag.go.id, Kompetisi riset tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA). Pemenang kompetisi tersebut diumumkan secara virtual oleh penyelanggara, Minggu (29/11/2021).

Judul penelitian

Dalam kompetisi itu MTsN 1 Pati menampilkan riset inovatif mereka terkait manfaat ampas tebu sebagai peredam bunyi.

Judul penelitian mereka adalah A Compossite of Bagasse as Sound-Dampening Acoustic Material dengan memanfaatkan limbah ampas tebu.

Tim MTsN 1 Pati terdiri dari :

  • Arifianti Atiqotuz Zahro,
  • Rindu Jenar Asmaranti,
  • Lu’lu’ Zahira Juair,
  • Izza Raihanun Sekarlangit, dan
  • Diera Sarah Dzikriyah.
Baca Juga :  Puasa Bisa Mengurangi Penyakit Asam Lambung, Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Lu’lu’ menjelaskan, proses pembuatan komposit ini menggunakan material berupa serat ampas tebu sebagai filler dan Polyvinyl Acetate (PVAc) sebagai matriks. Sampel dibuat dengan ketebalan yang berbeda namun memiliki perbandingan antara matriks dan filler yang tetap.

Setelah pembuatan komposit selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses pengujian yang dilakukan di Laboratorium IPA MTsN 1 Pati.

Ampas tebu sebagai pengganti bahan kayu untuk mengurangi illegal loging

“Selain dapat mengurangi kebutuhan manusia terhadap bahan kayu dan dapat mengurangi illegal logging yang berpotensi menyebabkan bencana alam, papan komposit ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penyerap bunyi dan mengurangi kebisingan,” imbuhnya.

Pembimbing riset, Khaerul Umam, menekankan kepada siswa-siswa yang tergabung dalam tim riset agar tidak mudah puas dengan prestasi yang telah diraih.

Baca Juga :  Nilai Minimal Masuk Kuliah di PKN STAN 2024 Wajib Ikut UTBK

“Yang terpenting bukan hasil, tetapi proses dalam pelaksanaan riset sebagai bekal dalam berinovasi, berliterasi, kaya akan ide dan gagasan, serta bermanfaat baik bagi masyarakat maupun lingkungan,” jelasnya.

Sampel dibuat dengan ketebalan yang berbeda namun memiliki perbandingan antara matriks dan filler yang tetap. Setelah pembuatan komposit selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses pengujian yang dilakukan di Laboratorium IPA MTsN 1 Pati.

Demikian informasi Siswa berprestasi dari MTsN 1 Pati, dalam kompetisi tersebut, riset inovatif Tim MTsN 1 Pati Raih Medali Emas Internasional. Semoga Menginspirasi.

Referensi: kemenag.go.id,tribunnews.com, jawapos.com

Baca Juga :  Jawaban Apakah Boleh Minum Kopi Ketika Sahur?