6 Barang Alternatif Pengganti Plastik yang Ramah Lingkungan, penggunaan beberapa bahan plastik menjadi masalah serius belakangan ini. Keberadaan plastik yang semakin banyak berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.

Walaupun plastik sangat berguna dan dibutuhkan banyak orang, plastik juga menjadi benda paling berbahaya di dunia. Faktanya, plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah, membutuhkan waktu yang sangat lama bagi plastik untuk terurai dengan tanah.

6 Barang Alternatif Pengganti Plastik yang Ramah Lingkungan

Plastik, tak hanya sulit terurai, plastik juga mengandung zat kimia bersifat racun bagi tubuh. Diketahui, plastik butuh waktu puluhan, ratusan, hingga ribuan tahun hingga mampu mengalami dekomposisi alami.

Oleh karena itu, para ilmuwan dan aktivis lingkungan mengajak masyarakat untuk mengurangi pemakaian plastik dan beralih memakai benda lain yang lebih ramah lingkungan.

Berikut alternatif barang yang bisa kamu pakai untuk mengurangi penggunaan plastik ini.

  1. Cassava bag
    Plastik dari singkong untuk mengganti kantong sampah, plastik yang satu ini wujudnya mirip sekali dengan kantong plastik, tapi teksturnya lebih lemas dan lembut. Cassava bag terbuat dari resin alami yang terdiri dari 98 persen pati tapioka, 1 persen minyak nabati, dan 1 persen biopolimer alami yang dapat terurai dan dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam tanah. Cassava bag dapat menjadi alternatif pengganti kantong sampah yang lebih ramah lingkungan. Saat ini sudah banyak yang menjual cassava bag dalam berbagai ukuran. Harganya mulai dari Rp1.200 per buah.
  2. Tas belanja ramah lingkungan
    Ketika berbelanja, kantong plastik banyak digunakan sebagai wadah barang belanjaan oleh pihak penjual. Lagi-lagi kebiasaan ini karena dianggap lebih praktis. biasanya, tas belanja ramah lingkungan berbahan dasar kain, kertas, atau parasut. Tas belanja ramah lingkungan ini bisa dipakai berkali-kali sehingga kamu tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik sebagai wadah belanjaan.
  3. Sedotan dari daun kelapa kering
    Sedotan plastik mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut polypropylene. Zat ini yang dapat meresap ke dalam air dan mengubah tingkat estrogen pada manusia. Sedotan plastik sebenarnya bisa diganti dengan sedotan daun kelapa kering. Daun kelapa kering dibuat menjadi sedotan yang 100 persen biodegradable. Daun kelapa memiliki lilin alami yang tidak berbahaya bagi manusia. Sedotan daun kelapa kering ini dibuat dengan mengukus daun di bawah tekanan sehingga lilin itu muncul ke permukaan dan hasilnya adalah sedotan hidrofobik. Sedotan ini dapat dicuci dan digunakan kembali.
  4. Botol air stainless steel / botol kaca
    Botol air plastik yang dapat didaur ulang mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A), phthalate, PVC, atau polikarbonat yang meresap ke dalam air minum yang menyebabkan kanker. Zat kimia ini tidak ada dalam botol baja atau gelas air, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh Anda dan lingkungan juga. Selain itu, botol air kaca dan baja menjaga jamur dan bakteri yang sering kita temukan dalam botol air plastik.
  5. Sendok makan kayu
    Ganti sendok plastik di dapur Anda dengan sendok kayu. Saat Anda mengonsumsi makanan dengan sendok plastik, makanan Anda semakin terkontaminasi dengan bahan kimia beracun dari plastik. Sendok kayu merupakan alternatif ramah lingkungan yang sangat baik.
  6. Sikat gigi bambu
    Sikat gigi plastik mungkin memaparkan bahan kimia berbahaya seperti bisphenol-A (BPA), yang dapat menyebabkan infertilitas dan berbagai jenis kanker. Untuk melindungi diri Anda dan lingkungan, Anda dapat mengganti sikat gigi plastik dengan sikat gigi bambu. Bulu sikat gigi bambu yang lembut terbuat dari dasar 62 persen minyak biji jarak dan pegangannya terbuat dari 100 persen bambu yang dipanen secara liar. Pembungkus di sekitar sikat gigi adalah berbasis tanaman. Lama pakainya pun sama seperti sikat gigi plastik.
Baca Juga :  KODE REDEEM Free Fire 13 Februari 2024 Terbaru

Proses penguraian plastik pun membutuhkan penanganan khusus. Karena, plastik yang tidak diuraikan dengan baik mampu memberikan dampak buruk bagi lingkungan, sehingga disarankan untuk mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke benda alternatif lain. Tentunya, demi kebaikan bersama masa depan Bumi kita.

Referensi:antaranews.com, idntimes.com


Live Streaming