12 Tips Agar Anak Tidak Mudah Sakit, Ketika Cuaca Tidak Menentu, saat ini, Cuaca yang kian berganti-ganti membuat tubuh harus menyesuaikan diri dengan suhu sekitar dalam waktu yang cepat.

Perubahan cuaca juga bisa memengaruhi kualitas air yang kita gunakan sehari-hari. Cuaca kering dan panas, air cenderung menjadi lebih keruh. Udara yang kita hirup juga mengandung lebih banyak debu dan kotoran yang bisa memberikan efek tidak baik untuk tubuh.

 12 Tips Agar Anak Tidak Mudah Sakit, Ketika Cuaca Tidak Menentu

Cuaca yang berubah-ubah memang bisa mendatangkan beragam penyakit. Supaya anak tidak gampang sakit saat cuaca tidak menentu, jaga daya tahan tubuhnya dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup dan mengajari kebiasaan yang sehat.

Berikut adalah 12 Tips Agar Anak Tidak Mudah Sakit, Ketika Cuaca Tidak Menentu, yang telah dLuz rangkum, yaitu:

  1. Biasakan anak mencuci tangan
    Menjaga kesehatan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, yaitu rajin cuci tangan. Kebiasaan baik ini bisa menjadi cara yang efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit. Mencuci tangan secara teratur mampu mencegah bakteri, virus, dan parasit yang ada di tangan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, ajari dan ingatkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan benar setidaknya selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir. Gunakan sabun berbahan lembut yang aman untuk anak-anak. Setelah selesai, segera keringkan tangannya dengan handuk bersih atau tisu.
  2. Biasakan anak harus tidur dengan cukup waktu
    Dalam dunia anak-anak, tidur adalah kegiatan yang sama pentingnya dengan makan, minum, rasa aman, atau bermain. Si Kecil butuh tidur agar tubuhnya beristirahat, segar dan mendapatkan energi baru. Menurut Jodi Mindell, Direktur Sleep Center dari Children’s Hospital of Philadelphia, kurangnya waktu tidur dapat memberikan imunitas tubuh yang lebih lemah pada anak.  Pada tahapan usia ini anak membutuhkan waktu tidur selama 12 sampai 14 jam dalam seharinya. Ketika menginjak usia 1 tahun, anak mulai mengurangi jam tidur siang, termasuk tidur kecil yang berada di antara pagi menjelang siang. Umumnya, anak pada usia ini hanya memiliki satu tidur kecil dalam sehari.
  3. Rutin konsumsi buah dan sayuran
    Si Kecil biasanya kurang menggemari sayuran dan buah-buahan sebagai menu makanannya. Padahal kedua komoditas itu mengandung aneka vitamin dan gizi yang berguna bagi tumbuh kembang mereka. World Health Organization merekomendasikan minimal 400 gram asupan buah dan sayur setiap harinya. Namun, data dari Riskesdes pada 2013 menunjukkan sebanyak 93,5% penduduk usia di atas 10 tahun memiliki perilaku kurang konsumsi sayur dan buah. Karena buah dan sayur diketahui memiliki manfaat untuk daya tahan tubuh, pertumbuhan dan kesehatan pencernaan.
  4. Makanan sehat dan bergizi
    Penuhi asupan makanan balita Anda dengan menyajikan makanan sehat dan penuh gizi seimbang, seperti sayuran dan buah. Karena kaya akan vitamin dan mineral yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak Anda.
  5. Berikan ASI Pada Si Kecil
    Pemberian ASI pada si Kecil sangat banyak sekali manfaatnya, termasuk sebagai cara meningkatkan daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit. ASI mengandung antibodi dan sel darah putih yang mampu meningkatkan imun tubuh si Kecil. ASI mampu menjaga si kecil dari alergi, infeksi telinga, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih dan banyak lagi.
  6. Ajak anak untuk rutin berolahraga
    Tidak hanya membuat otot dan tulang menjadi lebih kuat, rutin berolahraga juga terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, ajak Si Kecil untuk rutin berolahraga minimal 60 menit dalam sehari dan jadilah contoh yang baik untuknya.
  7. Lengkapi imunisasi dan vaksin anak sesuai jadwal
    Cara melindungi anak dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus bisa dilakukan dengan imunisasi atau pemberian vaksin. Vaksin mengandung bakteri atau virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit, tapi justru merangsang tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan. Dengan begitu, ketika anak terserang oleh kuman yang sebenarnya, tubuhnya dapat langsung mengenali dan melawan kuman tersebut.
  8. Jangan lewatkan sarapan
    Jangan lupakan sarapan, Menurut Prof dr Ir Hardinsyah MS dari Pergizi Pangan, jika anak makan di atas jam 9 itu nggak tepat disebut sarapan lagi, Bun, melainkan tea break. Prof Hardinsyah menambahkan hal itu bukan gaya hidup yang sehat, terlebih anak-anak masih dalam usia pendidikan.
  1. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi
    Cukupi asupan cairan Si Kecil dengan memberikannya air putih. Bunda dan Ayah juga bisa memberikannya susu, baik berupa ASI, susu formula, atau susu sapi. Selain dapat menambah asupan cairan, susu juga mengandung kalsium yang penting untuk memperkuat tulang dan gigi. Sebagai variasi, Bunda dan Ayah bisa memberikan Si Kecil jus buah dan sayuran murni tanpa gula. Hindari memberikan Si Kecil minuman manis, termasuk soda dan jus kemasan, yang memiliki kandungan gula tinggi atau menggunakan pemanis buatan.
  2. Hindari anak dari asap rokok
    Paparan asap rokok bagi anak sangat berbahaya, sebab sistem imun anak dan bayi masih belum sempurna. Selain berbahaya untuk kesehatan anak, asap rokok juga dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Bila sering terpapar asap rokok, anak bisa mengalami beragam gangguan kesehatan.
  3. Hindari antibiotic
    Bakteri yang awalnya dapat diobati dengan mudah menggunakan jenis antibiotik ringan akan bermutasi dan menjadi kebal, sehingga kemudian membutuhkan jenis antibiotik yang lebih kuat untuk mengantisipasinya . Bila bakteri ini menyebar, suatu saat akan tercipta kondisi dimana tidak ada lagi jenis antibiotik yang dapat membunuh bakteri yang terus menerus bermutasi ini. Jika hal itu terjadi pada anak-anak maka dikhawatirkan akan mengalami gangguan organ tubuh, seperti gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan sumsum tulang, gangguan darah dan sebagainya. Oleh sebab itu, indikasi yang tepat dan benar dalam pemberian antibiotika pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut disebabkan karena bakteri.
  4. Bantu Anak Mengelola stress
    Anak yang stres dapat mengganggu pola tidur dan makannya. Hal ini akan berdampak pada menurunkan kemampuan respons kekebalan tubuhnya. Anak-anak usia prasekolah, umumnya stres saat akan masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau bermasalah dengan teman.

Sumber stres anak-anak lebih besar juga bisa dari teman dan masalah sekolah. Di masa pandemi COVID-19 ini, anak-anak makin rentan mengalami stres karena lelah sekolah daring dan terbatas ruang gerak mereka.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan bahan makanan, air untuk masak, peralatan memasak, serta peralatan makan yang digunakan anak. Pastikan juga sumber air minum serta air untuk mandi dan mencuci di rumah terjaga kebersihannya. Jika anak sakit, segera hubungi dokter, Itulah beberapa cara agar anak tidak mudah sakit. Semoga bermanfaat.

Referensi:

  • https://www.alodokter.com
  • https://www.ayahbunda.co.id
  • https://www.haibunda.com

Live Streaming