11 Kesalahan dalam menjaga Kebersihan Diri yang Jarang Disadari. Menjaga kebersihan tubuh merupakan salah satu cara yang bisa kamu terapkan agar tetap sehat. Tubuh yang tidak bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit, misalnya diare, penyakit kulit, dan masih banyak lagi.

Tentu kita semua tahu bahwa menjaga kebersihan diri akan melindungi kita dari kuman maupun penyakit. Bahkan sejak kecil, kita sudah diajarkan keterampilan dasar dalam menjaga kebersihan diri, seperti mandi dan menyikat gigi.

11 Kesalahan dalam menjaga Kebersihan Diri yang Jarang Disadari

Namun, sayangnya beberapa orang secara tidak sadar sudah melakukan kesalahan fatal dalam menjaga kebersihan diri yang diulang secara terus-menerus setiap hari. Bisa saja kamu salah satunya, nih.

Berikut ini beberapa kesalahan dalam menjaga kebersihan diri yang jarang disadari. Bukan hanya wajib mandi dan menyikat gigi saja, lho!

  1. Tidak flossing setiap hari

Flossing–membersihkan gigi dengan benang khusus–adalah bagian penting dari kebersihan mulut. Sayangnya, sangat sedikit orang yang benar-benar melakukannya secara rutin. Meskipun tidak memberikan kepuasan instan, flossing ternyata memberikan sejumlah manfaat jangka panjang, lho.

Dikutip dari WebMD, flossing bisa menghilangkan sekitar 40 persen plak atau bakteri lengket dari gigi, serta membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat. Kalau kamu tidak pernah atau jarang melakukan flossing, maka siap-siap plak akan menumpuk dan menghasilkan asam yang bisa menyebabkan gigi berlubang maupun penyakit gusi.

Menurut laporan American Dental Association (ADA), kamu harus menggunakan benang gigi setidaknya sekali setiap hari. Kalau tidak suka melakukan flossing, maka kamu harus menggunakan pembersih gigi lain sebagai gantinya yang melakukan pekerjaan yang sama.

  1. Tidak membersihkan barang yang disentuh dan digunakan setiap hari

Kapan terakhir kali kamu membersihkan keyboard, mouse, dan smartphone? Meskipun barang-barang ini mungkin terlihat bersih di permukaan, tetapi bisa saja ternyata tertutup oleh bakteri dan kuman yang berpindah melalui sentuhan.

Dilansir National Center for Health Research, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Arizona mengungkapkan bahwa rata-rata komputer atau laptop memiliki sekitar 400 kali lebih banyak bakteri daripada dudukan toilet. Studi lain juga menunjukkan bahwa dua bakteri mematikan dan resistan terhadap obat yang disebut MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) dan VRE (Vancomycin-resistant Enterococcus faecium) bisa bertahan hidup di keyboard sampai 24 jam, lho.

Sebagian besar bakteri ini bisa ditemukan di mulut, saluran hidung, dan kulit yang tanpa sadar kita pindahkan ke barang yang kita sentuh. Itulah mengapa sangat penting untuk membersihkan barang-barang yang dipakai sehari-hari seperti keyboard, mouse, remote control, dan smartphone meskipun tidak tampak kotor.

  1. Tidak mencuci handuk mandi dan tidak mengeringkannya dengan benar
Baca Juga :  Viral, Apa Benar Makanan Pedas Jadi Penyebab Kista? Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Mandi bertujuan untuk membuat kita merasa bersih dan segar. Tetapi, semua aktivitas yang kamu lakukan saat mandi, seperti menggunakan sabun, menggosok, dan membilas bisa sia-sia kalau kamu mengeringkan diri dengan handuk mandi yang kotor.

Faktanya, handuk mandi yang dipakai secara terus-menerus tanpa diganti adalah tempat berkembang biaknya berbagai mikroorganisme. Tidak peduli berapa lama waktu yang dihabiskan saat mandi, kamu tidak bisa menyingkirkan semua kuman dan bakteri yang menempel di kulit.

Mikroorganisme yang sama akan ditransfer ke handuk dan mulai berkembang biak di permukaan yang lembap. Dikutip Healthline, kalau kamu terus menggunakan handuk yang sama setiap hari tanpa mencucinya, kamu bisa menggosokkan kuman yang sama ke seluruh tubuh setelah membersihkan diri.

Handuk yang tidak dikeringkan dengan benar bisa menjadi sarang jamur maupun virus, seperti jerawat, eksim, infeksi, gatal, kutil, kutu air, dan jamur kuku. Itulah sebabnya, mengapa para ahli menyarankan agar mencuci handuk mandi setiap 2-3 kali hari sekali.

  1. Tidak membersihkan pusar

Dalam hal kebersihan diri, kebersihan pusar sering diabaikan, bahkan tidak terpikir sama sekali. Namun, sama seperti bagian tubuh lainnya, pusar juga perlu dibersihkan. Faktanya, para peneliti telah menemukan bahwa ada 2.368 spesies bakteri yang berbeda di pusar manusia.

Dilansir The Atlantic, menurut penelitian yang dilakukan oleh proyek Belly Button Biodiversity, sebagian besar pusar mengandung sekitar 67-107 spesies bakteri yang berbeda. Yang lebih aneh lagi, salah satu peserta penelitian ternyata memiliki bakteri yang sebelumnya hanya ditemukan di tanah Jepang, di mana individu tersebut belum pernah ditemukan di bagian tubuh manusia.

Maka dari itu, disarankan membersihkan pusar dari kotoran yang terus menumpuk agar tidak menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Pusar yang kotor bisa menyebabkan beberapa masalah seperti bau, infeksi jamur, dan omphalolith, massa yang menyerupai batu dan berwarna kehitaman akibat dari penumpukan zat keratin dan sebum pada pusar.

  1. Menggunakan produk pembersih kewanitaan yang beraroma

Ada banyak stigma seputar menstruasi yang sudah ada selama berabad-abad lamanya. Sejak usia muda, perempuan diberitahu bahwa menstruasi membuat area kewanitaan mereka kotor. Itulah sebabnya kebanyakan dari mereka akan melakukan apa saja untuk menjaga kebersihan vagina saat datang bulan.

Baca Juga :  Tips Aturan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa, Mana Yang Lebih Baik?

Hal ini juga membuat banyak perempuan mencoba produk yang sebenarnya berbahaya, seperti tampon dan pembalut beraroma yang bisa membantu menutupi bau. Dikutip Health Essentials, menurut para ahli, vagina bisa membersihkan diri sendiri dan tidak perlu menggunakan parfum, sabun, atau produk lain untuk menjaganya tetap bersih.

Faktanya, bahan kimia yang digunakan dalam produk tersebut bisa semakin mengiritasi area kewanitaan yang sangat sensitif. Serta, bisa mengacaukan tingkat pH alami, menyebabkan infeksi, ruam, peradangan, dan gatal-gatal pada vagina.

  1. Membersihkan telinga menggunakan cotton bud

Kamu mungkin berpikir bahwa membersihkan telinga dengan cotton bud bisa menjaga kebersihan telinga. Faktanya, kamu mungkin melakukan lebih banyak kerusakan daripada membersihkan telinga. Ini karena telinga bisa membersihkan diri, sehingga kamu tidak perlu membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud.

Dalam kebanyakan kasus, kotoran telinga secara alami bermigrasi dari dalam saluran telinga ke luar. Namun, ada beberapa orang yang menghasilkan lebih banyak kotoran telinga daripada yang lain. Kalau dibiarkan begitu saja, tentu kotoran bisa menjadi lebih kering dan lebih keras di dalam saluran telinga.

Dalam kasus tersebut, kotoran telinga mungkin perlu dibersihkan secara manual, tetapi bukan menggunakan cotton bud. Dikutip Harvard Health Publishing, faktanya, memasukkan cotton bud atau benda lain ke dalam telinga bisa mendorong kotoran lebih dalam ke saluran telinga, sehingga akan lebih sulit untuk keluar secara alami.

Saat bongkahan kotoran menyumbat area di dekat gendang telinga, bisa menyebabkan infeksi telinga atau risiko yang fatal. Kotoran telinga atau serumen sebenarnya memiliki banyak tujuan, seperti bertindak sebagai pelembap alami, menjebak debu dan kotoran, serta menyerap kotoran dan sel kulit mati.

  1. Menggunakan pengering tangan di kamar mandi umum

Meskipun pengering tangan lebih ramah lingkungan daripada tisu, tetapi tentu saja itu ternyata tidak lebih higienis. Dilansir Science Alert, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Connecticut mengungkapkan bahwa pengering tangan sebenarnya adalah pusaran kotoran.

Menurut para ahli, menyiram toilet terbuka bisa menyebabkan bakteri dan kotoran mikroskopis terlempar setinggi 4,5 meter. Bakteri dan kotoran yang sama bisa terisap ke dalam pengering tangan dan akan berpindah ke tangan saat kamu mengeringkannya.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pengering tangan bisa menyebarkan virus 190 kali lebih banyak daripada tisu. Itulah sebabnya para ahli selalu menyarankan untuk membiarkan tanganmu kering dengan sendirinya dibandingkan dengan menggunakan pengering tangan.

Baca Juga :  Manfaat Susu Almond untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Bagi kamu yang sering menaruh handuk basah di atas kasur dan tidak mengeringkannya dengan benar, jangan diulangi lagi, ya. Karena handuk yang basah bisa menjadi tempat kuman dan bakteri untuk berkembang baik.

  1. Salah menutup mulut saat bersin

Menutup mulut saat batuk dan bersin penting untuk dilakukan. Tapi tahukah kamu banyak orang tidak melakukannya dengan benar?

kamu mungkin merasa sudah cukup hanya dengan menutup mulut dengan kedua tangan. Padahal, hal itu mungkin akan membuat telapak tangan kamu tak higienis. Saat bersin, sebaiknya gunakan selembar tisu yang untuk menutup mulut kamu.

  1. Tidak membersihkan riasan wajah

Jika kamu adalah seorang wanita dan sering malas membersihkan make up, hati-hati dengan berbagai keluhan yang mungkin muncul. Tidak membersihkan make up atau membersihkan dengan cara yang salah dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.

Timbulnya jerawat kerap jadi salah satu keluhan yang dialami akibat riasan wajah yang tidak dibersihkan dengan saksama.

  1. Salah potong kuku

Kuku di jari tangan dan kaki kamu bisa menjadi sarang kuman. Saat kuku terlalu panjang, maka ada kemungkinan banyak kuman dan bakteri yang ‘berdiam’ di situ. Sebaiknya rutin memotong kuku untuk menjaga kebersihan.

Namun jika kamu salah memotong kuku pun, ada kemungkinan tubuh malah menjadi tidak higienis. Cara memotong kuku yang salah dapat merusak struktur kuku atau mungkin kuku menjadi terlalu pendek. Saat itu terjadi, lebih besar kemungkinan untuk kuman dan bakteri masuk ke dalam tubuh.

  1. Terlalu banyak mengoleskan kondisioner

Memakai kondisioner setelah keramas mungkin bagian dari rangkaian perawatan rambut yang biasa kamu lakukan. Tapi, manfaatnya bisa tidak maksimal jika kamu menerapkan cara yang salah. Jika kamu terlalu banyak menggunakan kondisioner, misalnya, maka ini dapat menjadikan rambut dan tubuh tidak bersih.

Hal ini disebabkan kondisioner yang terlalu banyak dioleskan pada rambut dapat membuat rambut cepat kotor, rusak, kering dan mudah patah. Maka itu, gunakanlah kondisioner sesuai anjuran dan tidak berlebihan.

11 Kesalahan dalam menjaga Kebersihan Diri yang Jarang Disadari

Sumber :

https://www.idntimes.com/

https://www.klikdokter.com/