Kontroversi Tahun Ajaran Baru di Era New Normal. Era new normal berarti Sobat Phi yang berstatus pelajar dan guru mesti kembali ke sekolah. Meski begitu, new normal tidak sekedar kembali beraktivitas. Namun, ada sejumlah protokol dan sistem yang harus dipatuhi. Tetapi, new normal kembali ke sekolah ini menuai kontra, terutama di kalangan orangtua murid.



Kontroversi Tahun Ajaran Baru di Era New Normal

Meski belum ada keputusan, beberapa pihak khawatir terkait dengan kembalinya kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah di tengah pandemi. Terlebih jumlah kasus virus corona di Indonesia juga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Belajar dari negara lain seperti Prancis, wabah covid-19 gelombang 2 mulai menyasar anak-anak semenjak sekolah kembali dibuka. Hal ini jelas membuat orangtua cemas. Nah, ternyata ada beberapa fakta yang mesti diketahui sebelum back to school ini dimulai. Berikut rangkumannya.

  1. Tidak Benar-benar Kembali ke Sekolah
Baca Juga :  Kode Redeem Game Point Blank 18 Februari 2024 Update Terbaru Valid

Dimulainya tahun ajaran baru pada 13 Juli 2020 bukan berarti siswa kembali belajar di sekolah. Keputusan belajar di sekolah akan terus dikaji berdasarkan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19. Konsultan Pendidikan dan Karier sekaligus CEO Jurusanku.com, Ina Liem menjelaskan pemberlakuan KBM di sekolah di tengah pandemi tidak bisa diberlakukan di seluruh Indonesia. Sebab, masih ada sejumlah wilayah di Indonesia yang masih dalam kondisi zona merah dan zona hijau.



  1. Didasarkan pada Pengelompokkan Zona

Sementara itu menjelang new normal, masih ada sejumlah pelajar yang tinggal di daerah tertinggal, terpencil, dan terpelosok (3T) di mana koneksi internet bahkan saluran TVRI belum terjangkau. Adapun kondisi ini dinilai tidak apa-apa jika proses belajar mengajar ditiadakan di sekolah, asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Baca Juga :  KODE REDEEM GENSHIN IMPACT 18 Februari 2024 Terbaru

Di sisi lain, ada juga pelajar yang tinggal dengan fasilitas penunjang kegiatan belajar yang mumpuni, seperti koneksi internet yang lancar, namun terletak di zona merah. Kondisi inilah yang memungkinkan sekolah tidak harus kembali dibuka pada Juli 2020. “Apabila kondisinya seperti ini, bisa melanjutkan online learning, sambil perlahan-lahan ada jadwal masuk sekolah yang hanya untuk social interaction anak, agar mereka tidak stres, karena butuh social interaction tersebut,” lanjut Ina Liem.

  1. Mengkaji Kondisi Ideal KBM

Menilik grafik kasus covid-19 yang tak kunjung berada di kurva landai, maka menurut Ina, pembukaan sekolah seharusnya menunggu kasus covid-19 selesai agar penyebaran virus tidak semakin meluas. Namun, berdasarkan analisisnya, covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan, meski negara sudah nol kasus positif virus corona, namun manusia tetap pulang-pergi, sehingga penyebaran covid-19 menjadi seperti bola pingpong. Oleh karena itu, setidaknya Indonesia harus bersiap pada 2-3 tahun ke depan.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Game WOW 16 Februari 2024 Terbaru



Kontroversi Tahun Ajaran Baru di Era New Normal

Menurutmu bagaimana Sobat Phi? Haruskah kembali berangkat ke sekolah di bulan Juli 2020? Diskusikan dengan walimu dan juga guru untuk menemukan solusinya, ya!


Live Streaming