Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh Di Jabotabek. Sejak COVID-19 menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia, pemerintah bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui internet. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko penyebaran virus Corona, terutama pada anak-anak. Kegiatan PJJ sudah diberlakukan sejak bulan April 2020 sampai saat ini.

Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh Di Jabotabek

Pembelajaran Jarak Jauh tentunya tidak serta merta berjalan mulus. Ada banyak hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Baik guru maupun siswa harus beradaptasi dengan model belajar “darurat” seperti ini. Lantas, bagaimana situasi Pembelajaran Jarak Jauh mulai awal pandemi hingga akhir 2020 kemarin?



Berikut beberapa kondisi masyarakat yang menjalankan PJJ di beberapa area wilayah Jabotabek

Bekasi, Jawa Barat.

Rara, karyawan swasta di Bekasi harus membagi waktunya untuk WFH sekaligus mendampingi anaknya saat belajar daring. Menurutnya, PJJ cukup menyita waktu dikarenakan tugas yang diberikan banyak. Selain itu, guru tidak melakukan tanya jawab, melainkan hanya memberikan materi dan latihan soal di grup WhatsApp. Kendala lainnya adalah kurangnya konsentrasi anak. Hal ini dikarenakan banyaknya gangguan saat belajar di rumah, seperti: ajakan main dari teman sebaya atau gadget. Oleh sebab itu, Rara harus berusaha ekstra membujuk anaknya supaya mengerjakan tugas yang diberikan. Setiap dua minggu sekali, Rara membawa tugas-tugas yang sudah dikerjakan anaknya untuk dikumpulkan ke salah satu perwakilan murid untuk dinilai oleh wali kelas.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Soal Fisika Kelas 11 SMA Halaman 114 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Soal Asesmen Bab 4

Bekasi, Jawa Barat.

Allysa, siswa kelas 9 di salah satu SMP di kota Bekasi beranggapan bahwa PJJ membuat dirinya kesulitan dalam memahami konsep pelajaran. Setiap hari, ia diharuskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan lewat grup WhatsApp. Materi pelajaran dijelaskan lewat video yang diunggah di akun Instagram TV sekolah. Akan tetapi, hingga saat ini tidak ada ruang diskusi maupun tanya jawab seputar pelajaran di akun Instagram sekolahnya. Baginya, hal ini cukup mengganggu, dikarenakan banyaknya materi yang belum dikuasai sementara tugas yang diberikan terus menumpuk. Untuk mengatasi hal ini, ia mengandalkan internet untuk mencari alternatif penjelasan dan jawaban yang belum dimengerti. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, akan tetapi Allysa diharuskan untuk mengumpulkan tugas ke sekolah. Setiap minggunya, Allysa membawa tugas-tugas yang sudah dikerjakan untuk dinilai oleh guru.

DKI Jakarta

Di Jakarta, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga tetap diberlakukan mengingat jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat setiap harinya. Dzulfikar, salah satu siswa di sebuah MTS, memperoleh materi pelajaran melalui situs e-learning milik sekolahnya.
Lewat situs e-learning tersebut, ia juga dapat mengumpulkan tugas yang diberikan. Dirinya juga mendapat kesempatan untuk bertanya maupun berdiskusi jika merasa kurang paham dengan materi yang diberikan. Tanya jawab dilakukan via WhatsApp atau Zoom dengan guru yang bersangkutan. Hambatan yang terjadi saat PJJ adalah kurangnya konsentrasi dan banyak gangguan, Dzulfikar mengaku sering tertidur saat pelajaran berlangsung.

Baca Juga :  Apakah Pisang Aman untuk Penderita Asam Urat?



Tangerang, Banten.

Reni, siswi SMA di kota Tangerang bercerita bahwa sekolahnya belum mengizinkan kegiatan belajar secara tatap muka (luring). Bahkan, sesi MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dilakukan via online. Reni hanya dibolehkan datang ke sekolah untuk mengambil seragam. Materi pelajaran disampaikan lewat video YouTube dan slide Powerpoint yang diberikan setiap guru. Sayangnya, tidak semua guru membuat video sebagai bahan mengajar. Reni merasa kesulitan jika harus memahami konsep pelajaran dengan bermodalkan slide Powerpoint saja. Oleh sebab itu, ia bersama teman-temannya berinisiatif untuk mengadakan diskusi jika belum paham dengan materi yang diberikan. Di samping itu, ia sangat menyayangkan tenggat waktu (deadline) pengumpulan tugas yang sebentar.

Baca Juga :  Info Bansos 2024 Dipastikan Cair Selama Bulan Ramadhan 2024, Alhamdulillah KPM Makin Dapat Berkah

Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Di wilayah lain seperti Bogor, sistem belajar juga masih dilakukan secara daring. Semua materi pelajaran disampaikan melalui aplikasi Zoom dengan slide Powerpoint yang bisa diakses oleh siswa. Di akhir sesi pembelajaran, terdapat diskusi antara guru dan murid tentang materi yang belum dipahami. Pengumpulan tugas dilakukan dengan menggunakan aplikasi Google Classroom. Akan tetapi, deadline dan jumlah tugas yang diberikan tidak seimbang, sehingga siswa merasa terburu-buru dalam mengerjakan. Hal ini juga dikeluhkan oleh Afwan, siswa kelas 11 IPA.

Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh Di Jabotabek

Kesimpulannya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) belum berjalan secara optimal. Beberapa siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep pelajaran, karena tidak semua guru melakukan live teaching. PJJ juga mengandalkan banyak aplikasi saat proses belajar hingga pengumpulan tugas, sehingga kurang efisien.

https://blog.ruangguru.com/bagaimana-sistem-pembelajaran-jarak-jauh-di-indonesia-saat-ini

Live Streaming