DISDIK JABAR, Muhammad Abizard dan Muhammad Jibril Izzah dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Ma’soem membuat alat pendeteksi polusi udara dengan menggunakan MQ Sensor berbasis Internet of Things (IoT).
Alat Pendeteksi Polusi Udara Karya Siswa SMA Al Ma’soem
Ide tersebut bermula dari polusi udara yang ada di daerah lingkungan dekat sekolahnya. Kedua siswa tersebut mempresentasikan karya mereka dalam seminar “Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan Robot Edukasi dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0” di Gedung SEAMEO QITEP in Science, Jl. Diponegoro No. 12, Kota Bandung, Jumat (22/11/2019).
Abizard bercerita, polusi udara yang berasal dari pabrik memang dekat dengan sekolahnya. Asap yang mengepul menandakan ada analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang tak sepenuhnya dipatuhi perusahaan terkait.
Alat pendeteksi polusi udara tersebut dirancang memakai empat komponen sederhana. Alat pendeteksi polusi udara “Melalui MQ7, nanti data ditransfer ke microcontroller. Kemudian, datanya diunggah ke cloud yang langsung tersambung dengan email,”
Jibril menambahkan, alat buatan mereka ini sudah diuji karena telah melalui tiga percobaan dengan tiga indikator berbeda. Yaitu, indikator pembakaran kertas, pembakaran kardus, dan pembakaran plastik.
“Alat sistem monitoring polusi udara ini bermanfaat untuk mengukur kadar polutan asap pabrik dan mengirimkan notifikasi terhadap pihak yang ditunjuk apabila polutan telah melebihi batas,”
Namun, ia garis bawahi, alatnya ini masih dalam tahap rancang bangun, masih banyak langkah yang harus diambil guna menyempurnakan alat tersebut. Menurutnya, mereka menggarap proyek tersebut karena tergabung dalam ekstrakurikuler karya ilmiah remaja sekolah bernama “Al Ma’soem Science Club.